Minggu, 11 April 2010

jangan ada penyeselan lagi

Ini adalah kisah hidupku tentang masa remajaku. Aku bukanlah seorang aktris ataupun pemain drama. Tapi aku hanya gadis yang tak tahu arti cinta. Sekarang saat aku mulai mengetahui makna cinta tapi aku tak tahu apakah cinta itu masih ada untukku. Aku tetaplah aku apapun yang terjadi dalam hidupku karena ini adalan skenario hidupku. Aku akan mulai menceritakan tentang cintaku.
Dimulai dari aku kelas 2 SMU yang dimana para remaja merasakan manisnya cinta monyet (kata orang lho…) sedangkan aku sibuk dengan memperbaiki semua mata pelajaranku karena aku gagal masuk IPA. Mamaku kecewa tapi apa hendak dikata aku telah duduk di kelas IPS dan yang paling sialnya aku masuk kelas 2 IPS 4 (kelas kumpulannya anak-anak badung). Saat aku mulai masuk kelas 2 aku berjanji pada diriku bahwa aku harus menjadi yang terbaik. Aku tekun belajar dan Alhamdulillah aku mendapatkan nilai yang bisa dikatakan bagus.
Dikelas 2 tidak ada hal yang menarik kecuali pelajaran sampai-sampai saat aku mendapatkan nilai 65 pada mata pelajaran sosiologi di rapotku, aku protes kepada guru sosiologiku dan alhasil guruku marah dan aku harus minta maaf tapi semenjak itu guruku itu tidak lagi sembarangan dalam menberikan nilai padaku. Aku benar-benar larut dalam dunia pelajaran sampai-sampai aku hampir jadi kuper (kurang pergaulan) dengan teman-temanku. Tapi namanya juga remaja pasti pernah merasakan rasa suka dengan lawan jenis kita itupun aku rasakan kepada beberapa senior dan teman-teman sebayaku tapi hanya sebatas suka dan kagum saja.
Aku semakin dikenal oleh guru-guru semenjak aku naik kelas 3 karena prestasiku mendapatkan Rangking 1 dari kelasku yang di umumkan saat upacara bendera pada hari senin setelah liburan semester 1 dan aku mendapatkan piagam yang sampai sekarang aku simpan dengan baik di dalam kotak keberhasilanku. Lalu aku semakin giat untuk bersaing dan aku selalu berusaha untuk mengandalkan kemampuanku tanpa pernah melakukan tindakan-tindakan seperti mencontek, ngerepe, dkk. Karena saat aku kelas 2 aku berjanji tidak akan pernah melakukan tindakan-tindakan buruk itu lagi dan Alhamdulillah sampai sekarang aku masih memegang teguh prinsipku itu.
Entah sejak kapan percikan cinta itu hadir dalam hatiku, aku tak tahu pasti karena aku tidak ingin memikirkannya. Aku tipikal gadis yang sombong dan jaim banget dengan mahluk yang bernama laki-laki. Mungkin karena aku tidak ingin terlihat lemah dan membutuhkan mereka. Aku tidak pernah mau kalah dengan laki-laki manapun. Aku juga pernah berkelahi dengan beberapa teman laki-laki dikelasku karena sikapku yang sombong dan angkuh itu. Tapi aku merasa itu demi membela harga diri wanita tapi kadang caraku memang keras. Dan ada satu orang laki-laki yang membuat aku ingin menghajar apabila melihat wajahnya yang menyebalkan itu karena sifatnya yang seenaknya dan tidak peduli perasaan orang lain. Teman-temanku selalu bilang jangan membenci seseorang berlebihan karena dapat menimbulkan cinta dan ternyata itu tepat sekali.
Aku selalu bertengkar dengannya walaupun untuk hal-hal yang sepele. Dia tipikal orang yang sangat menyebalkan dan dapat dengan mudah membuat orang naik darah. Kalau dibilang aku dan dia sangat-sangat berbeda sekali. Aku hidup dengan caraku yang lurus sedangkan dia penuh dengan liku dan tantangan yang aku bilang dia buat sendiri. Aku yang dikenal dengan juara kelas sedangkan dia terkenal dengan anak badung. aku yang tumbuh dengan sederhana sedangkan dia yang hidup dengan kemewahan. Itulah awal cintaku yang sampai sekarang tak dapat aku lupakan karena dia sungguh berbeda dan itu juga yang menjadikan dinding pemisah antara aku dan dia.
Jujur aku tidak pernah mengetahui kehidupannya yang sebenarnya kecuali hal-hal yang berhubungan dengan karakter dan kebiasaannya bolos sekolah. Ada beberapa yang aku ketahui dari salah satu temannya bahwa dia tidak pernah mempermainkan wanita hanya saja dia pemabuk berat. Nah itu juga salah satu hal yang paling aku benci darinya. Dia itu bodoh tapi sok pinter, malah cenderung suka meremehkan orang lain walaupun aku juga suka meremehkan orang lain tapi aku tidak menyinggung dengan blak-blakan kecuali kepadanya.
Aku dan dia memiliki persamaan yaitu sangat suka debat dan yang membuat seru diskusi itu apabila aku dan dia berdebat dan ternyata teman-temanku merindukan aku dan dia berdebat lho. Awalnya aku sangat benci apabila dia ada saat aku persentasi tapi lama kelamaan malah aku jadi sepi kalau dia tidak ada. Dulu aku pernah bilang sama teman-temanku kalau hanya keajaiban yang bias buat aku jadi suka ma dia. Upz ternyata keajaiban itu benar-benar terjadi, aku kapok dech ngomong gitu lagi. Dia pernah memberiku coklat saat valentine dengan cara yang unik banget. Saat itu lagi pelajaran ekonomi dan aku sedang mengerjakan soal di papan tulis dan saat aku kembali ke mejaku ternyata ada duah buah coklat bentuk hati didalam laci mejaku. Akhirnya aku ngamuk ma temanku dan dia ngaku kalau dia cuma dirusuh sama si laki-laki itu dan saat istirahat aku kembalikan coklat itu ke laki-laki itu karena aku pikir dia cuma mau bikin aku GR doang. Dulu aku pernah bermimpi dia nembak aku dengan cara yang aneh bin ajaib tapi itu tetap hanya mimpi dan sampai saat ini.
Kata orang saat kita kehilangan seseorang itu maka baru kita dapat tahu seberapa berartinya orang itu buat kita dan itu benar sekali karena aku merasakan itu. Sebenarnya aku pernah ingin mengatakan rasa sukaku sama dia tapi ternyata takdir berkata berbeda. Setiap tahun aku selalu bertemu dengannya tapi aku tidak dapat mendekatinya karena terlalu banyak hal yang menjadi penghalang. Itulah takdir tak ada seorangpun yang dapat tahu maknanya. Saat itu aku berpikir dia hanya mimpi untukku dan tak mungkin jadi nyata (kayak lagu he…). Aku menyerah untuk meraihnya dan mengungkapkan perasaanku yang sesungguhnya dengannya.
Tapi ternyata 3 tahun tidak dapat merubah perasaanku padanya karena sampai aku membuat tulisan inipun aku masih memendam perasaan cinta ke dia tanpa aku tahu perasaannya ke aku. Sebenarnya perasaan ini muncul kembali dan menggangu lagi hari-hari tenangku karena beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan salah satu sahabatku saat SMA yang bernama livia dan dia bilang pernah bertemu dengan laki-laki itu saat dia nganterin adeknya yang sekolah di SMA kita dulu dan dia bilang tanpa sengaja laki-laki itu keceplosan ngomong bahwa dia punya perasaan ke aku. dan kata sahabat-sahabat SMA ku yang lain saat aku janjian ketemuan dengan mereka untuk membantuku mengklarifikasi apa yang terjadi sebenarnya ternyata mereka bilang dari dulu laki-laki itu memang suka sama aku. tapi aku masih nggak percaya karena aku pikir terlalu imposible kalau laki-laki itu menyukaiku karena aku bukan tandingan cewek-cewek yang pernah jadi pacarnya (pacarnya cantik-cantik lho). Bukannya aku nggak cantik tapi aku standard dan rada gemuk yang buat aku kurang PD (pacarnya dia itu rata-rata langsing booo…).
Akhirnya aku dan salah seorang temanku tadi siang pergi ke SMA ku dulu untuk jalan-jalan walaupun aku hanya ingin mencari ketenangan pikiran yang semakin kalut. Dan aku mencoba menulis dalam bentuk kisah yang aku rasa cukup bias membuat aku melampiaskan perasaanku. Aku bingung apa aku saja yang mengatakan perasaanku ke dia tapi itu tidak mungkin. Tapi bagaimana agar aku tahu perasaannya.
Apa cinta itu anugrah? Aku tak tahu. Mungkin cinta itu anugrah bagi yang saling mencinta. Tapi cinta itu dapat berubah jadi malapetaka bagi yang terluka. Well, semua rasa itu pasti ada maksud dan tujuannya diciptakan oleh karena itu aku nggak mau beranggapan yang dapat merusak pemikiranku terhadap cinta itu sendiri.
Aku mengalami syndrome males ngapa-ngapin jadi aku cuma menghabiskan waktuku lebih banyak untuk melamun (untung masih masa liburan kuliah). Aku sempat curhat sama mamaku dan kakakku dan mereka bilang kalau memang laki-laki itu suka sama aku pasti dia akan bilang ke aku. Tapi kata teman-temanku bilang kalau laki-laki itu kan sifatnya sama kayak aku egois dan gengsi tinggi banget jadi mustahil dia mau ngomong perasaannya ke aku. Semua itu mungkin terjadi tapi aku takut menghadapi kenyataan yang sebenarnya. Aku tidak ingin berspekulasi dengan perasaanku ini yang dapat membuat aku berharap lalu sakit hati berkepanjangan. Aku memiliki satu puisi buatanku sendiri yang mana mengisahkan kisahku ini. Puisi yang aku buat untuk mewakili perasaanku yang terluka, sakit dan kecewa karena cinta.
LUKA ITU CINTA
Tak pernah kusesali rasa ini hadir didalam hatiku
Tak pernah kupungkiri apa yang kurasakan kepadanya
Hanya resah karena rasa ini semakin membuncah
Aku tidak dapat lagi membendung air mata ini
Air mata kepedihan hati seorang yang patah hati
Tersiksa dengan apa yang tidak ia ketahui
Tapi aku tak dapat berkata apapun

Jika aku boleh merubah semua ini
Aku ingin dicintai
Bukan mencintai
Karena mencintai itu sangat menyakitkan
Tak terperi rasanya di hati
Membuat orang menjadi tak karuan
Membuat hidup kadang berantakan
Dan membuat hati tak berani mengungkapkan

Anugrah…
Tapi malapetaka bagi yang terluka

Indah…
Tapi perih bagi yang kecewa

Bahagia…
Tapi menyedihkan bagi yang patah hatinya

Itulah cinta…
Tak dapat kita artikan dengan kata-kata
Tak dapat dipungkiri kehadirannya
Tak dapat dirasakan hanya dengan logika

Cinta itu datang dan pergi dengan sendirinya
Karena cinta adalah milik Sang Pencipta…

Sebenarnya aku sangat yakin jodoh udah ada yang mengatur tapi kalau kita nggak berusaha jodoh juga nggak akan datang kalau kita cuma berdoa doang karena selain doa kita juga harus berusaha. Aku mungkin terlalu terpengaruh dengan novel-novel dan sinetron tentang cinta yang selalu berakhir dengan happy ending padahal pada kenyataannya nggak semua begitu kok. Contohnya cinta ke laki-laki itu sampai sekarang aku nggak tahu apa yang akan terjadi. Kata temanku yang tadi nggak sengaja ketemu sama aku bilang hidup itu masih panjang jadi aka nada hal yang indah untuk kita (sok tahu banget kan). Aku tahu tentang semua itu karena hidupku jauh berliku dan banyak tanjakan jadi kata-kata seperti itu memang hanya motivasi untuk membangkitkan semangat yang sedang drop. Tapi aku nggak minta itu, aku hanya ingin tahu isi hatinya ke aku. biar hidup aku bias tenang. Aku gengsi kalau nanya langsung sama dia dan aku nggak mau dia GR (amit-amit dech).
Pernah dengar lagunya Tiket yang judulnya “Hanya Kamu Yang Bisa” seperti itulah cintaku. Aku mungkin nggak realistis tapi itu cinta. Sampai sekarang saja aku nggak tahu perasaannya ke aku seperti apa. Otakku bilang “berhenti berharap” tapi hatiku bilang “teruskanlah” jadi judul lagu dong. Aku pikir tidak ada salahnya aku mencoba toh pada dasarnya aku dan dia berbeda jadi aku putuskan untuk berhenti mengarapkan dia karena dia hanya mimpi buat aku.
Pasti kalian berpikir apakah ini keputusan yang bijak dan baik buatku, yang pasti ini adalah tindakan yang paling aku tak inginkan dari lubuk hatiku. Rasa sakit medera jiwaku tapi aku tak ingin menanggung malu. Awalnya aku bimbang tapi aku cerna kata-kata saat aku menelponnya kemarin aku semakin yakin dia tidak pernah mencintaiku ataupun menyukaiku. saat aku Tanya kenapa dia tidak membalas sms yang aku kirim ke dia 2 kali, kalian tau jawabannya apa, jawabannya hanya karena dia tidak ada pulsa. Aku pikir terlalu naïf kalau aku harus mempercayainya karena dia tipikal orang yang sibuk jadi mustahil kalau nggak punya pulsa. Dan akhirnya aku memutuskan untuk berspekulasi bahwa dia memang hanya ingin mempermainkan perasaanku saja saat SMA karena dia menganggap aku gadis bodoh yang gampang terpesona dan terjerat tipu muslihat cintanya. Soal temanku mungkin saja temanku itu bohong dan mengada-ada saja biar bikin sensasi dan mempermalukanku.
Dulu saat SMA, karena dia masa-masa SMA ku berwarna. Begitu banyak yang terjadi saat aku bersamanya ada kelucuan, keanehan, dan keunikan tersendiri. Itulah kisah cintaku yang sampai detik ini aku tak tahu jawabnya dan aku tak ingin menyesal lagi biarlah ini menjadi akhir dari penyesalanku dari misteri hidup yang akan semua manusia alami dengan caranya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar