Kamis, 16 Februari 2012

Malinau Part 1

Malinau, 10 Februari 2012

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sudah lima hari aku berada di malinau, sebuah kabupaten yang berada di utara kalimantan timur. Aku merasa nyaman berada disini akan tetapi aku merasakan hampa didalam hatiku. Mungkin ini akibat kesombonganku yang minta dijauhkan dari keluarga. Ternyata kebebasan itu tidak semuanya menyenangkan. Kebebasan itu harus aku bayar dengan kehidupan di sebuah kampung yang tidak aku kenali sama sekali. Ternyata kehidupan di sebuah kampung tidak seperti bayanganku. Aku ngerasa lelah dengan segalanya.

Aku memang bodoh menyangka bahwa hidup bebas itu adalah sesuatu yang membahagiakan diriku. Ternyata semua itu Cuma dalam bayanganku. Aku tau sekarang bahwa aku hanya anak manja yang tidak pernah mengerti arti kepedulian terhadap keluarga. Aku yang egois dan tidak pernah berfikir logis sehingga aku hanya memikirkan apa yang kumiliki saat ini dan tak pernah berfikir jika semua itu hilang dari diriku. Terlalu naif untukku yang selalu berharap ingin lepas dari cengkraman keluarga, ternyata aku jauh disini juga tetep awasi dan selalu di jagain.

Mulai besok aku akan mulai tinggal disebuah kontrakan walaupun masih seadanya. Setidaknya aku nggak mau luntang lantung kayak anak ayam kehilangan induknya. Aku harus bisa… dan aku pasti bisa… semangat donk… aku nggak boleh kalah dengan keadaan ini, karena aku yakin aku kuat dan selama ini aku adalah wanita hebat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.




Yang terasingkan,



Irin Faoziawati, SH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar